Log in


Home








Info
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 24 Maret 2011

Art of War

Sun Tzu - Art of War 

"If you know the enemy and know yourself you need not fear the results of a hundred battles."

"Jika kau tahu musuhmu dan tahu kemampuan dirimu sendiri, kamu tidak perlu takut akan hasil dari ratusan kali peperanganmu"

Dalam art of war kali ini mengajarkan kepada kita bahwa untuk memastikan kemenangan kita harus mengetahui musuh kita begitu juga dengan kemampuan dari kita sendiri. Bila kita bisa memprediksi apa yang akan musuh lakukan dan bagaimana mereka bergerak/ berstrategy maka kemenangan sudah ada di depan mata. Itulah sebabnya kenapa terkadang seorang jendral yang berintelektual tinggi seperti Zhuge Liang selalu mempunyai strategy ganda di mana dia membuat agar musuh selalu tidak bisa membaca pikiran maupun geraknya. Di dalam kondisi peperangan 3 kerajaan pun sangat diperlukan untuk bisa setidaknya memprediksikan strategy musuh.
Di dalam dunia business pun hal ini sangatlah penting. Banyak perusahaan besar berusaha menutupi apa yang sedang mereka kerjakan sehingga ketika mereka beritakan produknya maka mereka menjadi pioneer sehingga competitor akan telat selangkah dalam mengkopi atau menirunya. Contoh adalah Nintendo yang telah berhasil mengeluarkan Wii motion atau Apple yang telah mengeluarkan terobosan touch mobile dengan Iphone dan table PC yang dinamakan Ipad. Competitor mereka tidak ada yang menyangka bahwa mereka akan mengeluarkan terobosan seperti itu sehingga mereka dapat merajai pasar selama beberapa waktu.

Zhou Yu - 3 Kingdoms Quote

"He who wins people, prospers; he who loses them, fails. Your present plan should be to seek humans of high aims and farseeing views, and you can establish yourself firmly."
"Mereka yang memenangkan hati rakyat, akan berkelimpahan, yang kehilangan akan kalah. Rencanamu sekarang adalah mencari orang yang bertujuan tinggi dan mempunyai pandangan jauh kedepan, dan posisimu akan kuat."
Pada quotes kali ini kita bawa nama Zhou Yu, seorang strategist dan panglima perang dari negara Wu (jaman 3 kerajaan) yang sangat terkenal terutama peran dia dengan Zhuge Liang dalam pertempuran tebing merah (Red Cliff). Zhou Yu memiliki loyalitas yang sangat tinggi karena sebenarnya calon kuat penerus Sun Ce adalah Zhou Yu sendiri, tetapi dia lebih memilih mengabdi kepada Sun Quan yang pada waktu itu masih berumur 18 tahun dan belum mempunyai banyak pengalaman.
Dari Quote di atas Zhou Yu mengartikan bahwa dengan kepemimpinan yang mempedulikan rakyat (subordinates), maka akan membawa kemakmuran dari sebuah negara karena rakyat adalah pondasi dari sebuah negara. Selama Zhou Yu menjadi advisor Sun Quan, negara Wu memang mengalami jaman keemasan di mana sampai Cao Cao sendiri melihat hal ini sebagai sebuah ancaman bagi mereka. Hal ini dikarenakan selain negara Wu yang penuh dengan perairan, tetapi juga rakyat yang makmur dan sangat mencintai negaranya. Selain itu dia juga berkata bahwa salah satu rencana untuk menguatkan pondasi dan kekuatan dari sebuah negara adalah mencari orang2 berbakat yang bertujuan tinggi dan berpandangan jauh ke depan sehingga dapat menjaga kestabilan bangsa.
Bila diimplementasikan di dalam dunia business hal ini pun benar adanya. Organisasi yang memiliki team yang mencintai perusahaannya akan menjadi sebuah organisasi yang kuat dan tidak mudah goyah. Dengan meregenerasi sebuah perusahaan dengan tenaga2 baru yang berpendidikan dan berwawasan luas maka sebuah perusahaan akan dapat terus bertahan sampai puluhan tahun lamanya. Dengan adanya tenaga muda yang baru maka akan mendukung untuk memberikan kreatifitas baru dan juga pengalaman baru bagi perusahaan. Ini akan menguatkan posisi sebuah perusahaan secara tidak langsung karena mereka akan mengikuti trend dan perubahan pada market (globalisasi).


Sun Tzu - Art of War 
"A military operation involves deception. Even though you are competent, appear to be incompetent. Though effective, appear to be ineffective."
At this time, the quotes will all be explained in English. The reason is in English the meaning can be expressed more exact compare to in Indonesian. Another reason is again this quotes is for scholars; thus, the Writer believes that reader will understand what is written here.
Back to the quote above. In time of war, deception will be a key to survive and to win the war. As it says that when you are competent, pretend to be incompetent. This sentenced is used to lure the enemy to enter the trap and to defeat them with ambush. Many times in the real history, a lot of Ruler used this strategy to defeat and conquering other city. One example in 3 Kingdoms is when Liu Bei's advisor Zhuge Liang (The Sleeping Dragon) used this tactic to push back Sima Yi's army.  . Before Zhuge Liang's death in Wuzhang Plain, he had given some tactic commands to Jiang Wei who was his disciple to camouflage his death to make Sima Yi believed that Zhuge Liang was pretended to be dead and ordered his army to retreat. The deception was successfull and Sima Yi retreat from the battle.
Another real battle situation happened during the 3 Kingdoms history was during the war with Lu Xun (Stone of Deception).
Lu Xun pursued the fleeing Liu Bei after the Battle of Yiling, he felt a strong enemy presence near Baidichengand cautioned his army for possible ambush. He sent scouts ahead, who reported that the area was empty except for some scattered piles of stones. Bewildered, he asked one of the locals, who answered that Qi started to emerge from the area after Zhuge Liang had arranged the stones there. Lu Xun personally inspected the area and determined that the array was only a petty display of deception. He led a few cavaliers into the array. Just as he was about to come out, a storm of solders ambush Lu Xun army,  mountainous piles of dirt emerged while the waves ofthe Yangtze River sounded like swords and drums. Lu Xun exclaimed, "I have fallen into Zhuge's trap!" and attempted to exit to no avail. (Lu Xun was deceived that the trap looked ineffective, in fact on the other hand there was another purpose to lure him fallen into the real trap)
From the above story, deception in military operations by pretending to look weak and ineffective, will lure the enemy to attack carelessly and will easily be ambushed.
The quote above can also be implemented in the business world. Pretending to look weak and hiding the real strength of one company will confuse the competitor and make them underestimated our move. With this, we can have a small hole in which we can growth our market from behind without the big competitor notice of what we did. When it is effectively used, a new company can compete with a top company in the same line of business.
For the readers who have also experienced this matter, feel free to share with the other scholar for discussion.


Confucious - Wisdom 
"Our greatest glory is not in never falling, but in rising everytime we fail"
"Kejayaan/ kemenangan yang didapat bukan pada waktu anda tidak pernah kalah, tetapi di mana anda selalu bangkit ketika anda gagal"
Setelah cukup lama absen, akhirnya penulis kembali memberikan satu buah pepatah lagi di mana kalimat di atas membawa kekuatan ketika sang penulis mengalami beban berat ataupun gagal atau salah dalam memilih solusi/ jalan.
Bagi semua orang di dunia ini tidak ada yang tidak pernah mengalami kegagalan ataupun masalah yang sangat berat untuk diselesaikan. Contoh di kehidupan sehari2 adalah ketika gagal dalam percintaan untuk kalian para remaja, ataupun dalam dunia bisnis dimana kesalahan dalam mengambil langkah/ keputusan sehingga mengakibatkan kerugian/ ditipu orang karena salah mempercayai orang.
Banyak sekali problem dan masalah yang dihadapi dari masing2 kita, tetapi seperti pada kata2 Confucious, dimana kita ini mencapai kemenangan yang luar biasa bukan ketika kita tidak pernah menghadapi problem/ masalah, karena orang yang tidak pernah mempunyai masalah di dalam hidupnya begitu terkena suatu problem yang berat, mereka bisa tidak kuat dan langsung jatuh tidak pernah bangkit2 kembali. Tetapi mereka orang2 yang sukses seperti Abraham Lincoln presiden Amerika yang terkenal karena dulunya gagal dalam perkawinan, gagal dalam pemilu berkali2, tetapi dia tetap akhirnya terpilih sebagai presiden Amerika dan mencapai Greatest Glory.
Kegagalan dalam menjalani kehidupan bukanlah akhir dari segalanya, tantangan dimana kita bisa bangkitlah yang akan membedakan karakter seseorang dibanding dengan yang lain. Semoga kalian semua yang membaca ini bila mengalami masalah tidak pernah menyerah, tetapi tetap maju terus dan bangkit karena disanalah anda akan keliatan bukan sebagai orang yang gagal (failure) tapi keinginan anda untuk selalu bangkit dan tak menyerah itu lah yang membedakan anda sebagai seorang pahlawan (Heroes).


Sun Tzu - Art of War 
"The art of war teaches us to rely not on the likelihood of the enemy's not coming, but on our own readiness to receive him; not on the chance of his not attacking, but rather on the fact that we have made our position unassailable."
(Art of War mengajarkan kepada kita tidak untuk bergantung kepada kemungkinan musuh tidak datang, tetapi kepada kesiap-siagaan kita untuk setiap saat menerima mereka; tidak pada kemungkinan untuk mereka tidak menyerang, tapi lebih kepada di mana kita menaruh posisi kita sendiri sulit untuk diserbu.)
Quote di atas mempunyai makna yang bagus baik ketika pada jaman berperang dahulu kala maupun untuk jaman dunia bisnis modern. Dalam quote diatas diartikan bahwa kita haruslah selalu berjaga2 (tidak boleh lengah) dalam kondisi apapun. Banyak penguasa yang setelah mereka menang dalam beberapa peperangan telah menjadi congkak dan lengah, sehingga akhirnya jatuh dan kehilangan kekuasaan. Seperti kaisar Qin Shi Huang pemersatu negara China sebelumnya. Setelah dia berhasil menyatukan China, dia menjadi suka bermain2 dan percaya akan adanya obat yang bisa membuat dia hidup abadi. Hal ini menyebabkan lengah dalam memimpin negara sehingga akhirnya China kembali tercerai berai lagi.
Contoh lain juga terdapat pada ketika kondisi perang. Jendral ternama seperti Guan Yu saja, karena kesombongannya dia dapat dijebak oleh Lu Xun dari Wu yang dimana pada waktu itu baru saja diangkat sebagai panglima perang. Sehingga akhirnya Guan Yu pun dipenggal dengan anaknya Guan Ping. Dari sinilah kelengahan membawa dampak kehancuran.
Begitu juga dengan di dunia modern, terkadang ada orang yang sudah sukses lalu bersikap sombong dan tamak sehingga dia lengah dan akhirnya jatuh. Walaupun sudah sukses, tetaplah perlu untuk berjaga2 di kondisi2 tak terduga (force majure) seperti bencana alam ataupun krisis ekonomi global, dimana yang bisa memutar balikkan kondisi dari sukses menjadi penuh hutang. (seperti negara adidaya sekuat Amerika saja bisa goncang).
Oleh karena itu, walau kita sudah kuat, walau musuh tidak menyerang, walau mungkin kompetitor hanya mengeluarkan produk yang keliatannya tidak meyakinkan, kita tidak boleh lengah dan harus selalu bersiap siaga dalam kondisi apapun, sehingga kondisi kita akan kuat dan kokoh.

Photos
Sun Tzu


Zhou Yu

Confucius






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menurut anda,penampilan Blog ini bagaimana?